Bagaimana cara tahu aborsi yang belum tuntas?

Aborsi yang belum tuntas merupakan aborsi yang baru terjadi sebagian. Kehamilan sudah berhenti—tidak ada fetus yang berkembang, tetapi tubuh kamu masih mengeluarkan jaringan dan produk kehamilan. Kalau kami mengalami pendarahan yang lama, terlalu banyak pendarahan (lebih banyak daripada menstruasi), nyeri di perut tidak kian hilang selama beberapa hari setelah menggunakan Misoprostol, nyeri yang tidak tertahankan, demam, pendarahan yang berlanjut sampai lebih dari 3 minggu, atau nyeri ketika menekan-nekan perut, kamu mungkin mengalami aborsi yang belum tuntas. Sangat penting berkunjung ke rumah sakit atau klinik untuk melakukan USG kalau kamu mengalami gejala-gejala itu. Jaringan atau darah yang masih tersisa dalam tubuh dapat menyebabkan komplikasi seperti pendarahan berat atau infeksi dan perlu tindakan untuk mengatasinya. Jika tidak mengalami gejala-gejala komplikasi, penggunaan 2 ekstra Misoprostol sering sudah cukup dalam beberapa kasus. 

Tindakan untuk mengatasi aborsi yang belum tuntas merupakan tindakan legal di mana saja. Di negara-negara yang bisa menyebabkan perempuan mendapat hukuman jika melakukan aborsi, kamu tidak perlu menyebutkan bahwa kamu melakukan percobaan aborsi kepada petugas kesehatan. Kamu bisa bilang bahwa kamu mungkin mengalami keguguran spontan. Tidak ada tes yang dapat menunjukkan bahwa seseorang melakukan aborsi medis (selama tidak ada sisa Misoprostol di vagina jika kamu memasukkannya dalam vagina). Sangat penting untuk mengatasi komplikasi atas aborsi yang belum tuntas. Tindakan dapat dilakukan dengan mengeluarkan sisa jaringan melalui vakum aspirasi, dan antibiotik, kalau terjadi infeksi. Klinik yang mampu mengatasi komplikasi keguguran tentu dapat membantu perempuan dengan kasus aborsi yang belum tuntas karena gejalanya sama saja. 

Seberapa umum aborsi yang belum tuntas setelah melakukan aborsi medis? 

Durasi kehamilan 

% aborsi yang belum tuntas 

0-77 hari

1,6%

78-83 hari

2,6%

83-91 days

3,4%