Bagaimana kalau darah kamu rhesus negatif?

Biasanya seseorang dengan golongan darah RH- yang akan melakukan aborsi dengan pembedahan atau keguguran pada kehamilan di atas 12 minggu atau melahirkan akan disarankan untuk menerima suntikan globulin anti-D. Kalau fetus punya golongan darah positif dan terjadi pertukaran dengan ibunya, mereka akan menghasilkan antibodi yang berpotensi mempengaruhi fetus lain kalau memutuskan untuk memiliki anak.  

Meskipun demikian, penelitian mengindikasikan bahwa aborsi medis yang dilakukan pada awal kehamilan dan keguguran spontan pada trimester pertama (12 minggu awal) tidak mempunyai atau sangat kecil kemungkinan terjadinya pertukaran darah antara orang yang sedang hamil dan fetusnya, maka itu orang hamil itu tidak akan membuat jumlah antibodi yang signifikan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya.  

Kami tidak menyarankan Anda untuk mendapatkan suntikan globulin anti-D pada aborsi dengan pil untuk kehamilan trimester pertama (12 minggu awal). Namun, kalau Anda merasa tidak yakin, Anda perlu bertemu dengan tenaga kesehatan profesional langsung setelah melakukan aborsi medis dan bilang bahwa Anda mengalami keguguran dan Anda adalah rhesus negatif. Tergantung dengan dokter Anda, mereka mungkin memutuskan untuk memberikan globulin anti-D.  

 

Informasi lebih lengkap:

Ada bukti minimal dalam penggunaan Rh immune globulin pada pendarahan vagina trimester pertama mencegah sensitisasi ibu atau perkembangan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir. Praktik penggunaan Rh immune globuline kepada perempuan dengan rhesus negatif pada aborsi spontan trismester pertama dilakukan berdasarkan pendarahan fetomaternal pada kehamilan akhir. Penggunaan pada  trismester pertama tidak berbasis pada bukti.